Minum Kopi Dengan Bijaksana?
Kopi adalah salah satu komoditas penting dalam perdagangan global, bukan hanya minyak dan hasil tambang lainnya. Selain teh dan wine, kopi merupakan minuman yang bukan sekadar dipercayai membuat kita lebih mala melek, dan siap untuk segala aktivitas maupun kreativitas - kopi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Pada dua dekade lalu, kopi lebih banyak dinikmati orang berusia dewasa, katakanlah di atas usia 25 tahun. Di era digital ini, penggemar kopi sudah melanda kalangan remaja dan tentu saja generasi milenial. Walaupun mereka belum bisa digolongkan sebagai penikmat kopi sejati atau "golongan unik" yang disebut sebagai Coffee Connoisseur atau segelintir orang yang memang sangat paham tentang dunia kopi, bukan hanya sekadar peminum kopi pada umumnya.
Kopi juga dipercaya sebagai minuman yang bisa membantu tubuh kita lebih sehat, bahkan diyakini sebagai formula untuk mencegah penyakit tertentu. Kita bisa mencari informasi ini dalam berbagai jurnal kesehatan.
Secara umum kopi memang baik untuk tubuh kita. Meskipun demikian, haruslah tetap bijaksana dalam menikmati kopi atau ngopi, entah sedang sendiri atau sedang bersosialisasi juga ketika sedang negosiasi bisnis dengan hidangan kopi. Pastikan tubuh kita tidak mengalami masalah seperti perut kembung, jantung berdebar dan efek samping lainnya setelah minum kopi.
Tradisi minum kopi banyak dilakukan orang di pagi hari sambil sarapan, lalu di sore hari. Tradisi lainnya adalah ngopi pada saat bertamu, menerima tamu, ngopi karena bisnis, bahkan ngopi bisa menjadi bagian dari aktivitas politik. Mungkin dengan secangkir kopi, koalisi bisa dibentuk lebih lancar.
Sementara itu, ada yang bertanya berapa kali sebaiknya kalau ngopi dalam sehari. Tidak ada patokan yang harus dipatuhi. Ada jurnal kesehatan yang menyebutkan bahwa ambang batas ngopi adalah maksimal 4 atau lima cangkir sehari. Sebaiknya ini jangan dijadikan patokan. Masih sangat wajar kalau minum kopi dua kali sehari, masing-masing satu cangkir.
Sebaiknya ngopi tanpa gula. Lagipula biasanya saat ngopi sudah ada biskuit, kue atau jajanan pasar yang manis. Peminum kopi sejati sangat sering mengatakan, black coffee atau secangkir kopi hitam, entah itu kopi tubruk atau espresso, seharusnya tanpa gula.
Sebagaimana halnya jenis minuman lain seperti teh atau makanan lainnya seperti daging sapi, kambing, udang atau makanan yang berasal dari tumbuhan, pasti ada yang punya pengaruh atau efek kurang baik terhadap kesehatan kita. Karena itulah, apapun jenis minuman dan makanan yang akan kita konsumsi, harus dengan takaran yang disesuaikan dengan kondisi tubuh kita.
Ketika minum kopi, perhatikan jenis kopi yang akan kita minum, apakah jenis arabika, robusta, liberika dan varian lain yang didasarkan asal kopi itu ditanam, dan terutama bagaimana kita meracik kopi itu sendiri.
Jika anda punya masalah dengan efek samping kopi, maka janganlah meniru gaya teman anda yang peminum kopi sejati, yang tidak punya masalah dengan jantung berdebar, perut kembung dan efek negatif lainnya.
Kandungan dalam kopi yang disebut kafein jika dikonsumsi dengan takaran berlebihan tentu tidak baik dampaknya untuk tubuh dan kesehatan kita. Janganlah minum kopi berlebihan, apalagi dikonsumsi dengan gula pasir.
Pilih kopi yang tingkat keasamannya rendah, sehingga tidak mempengaruhi lambung anda. Kafein bisa yang tinggi dan tidak diperhatikan takarannya bisa membuat jantung berdebar pada orang tertentu.
By the way, kalau anda pergi wisata kuliner, pastikan juga singgah dan menikmati kopi di kedai lokal, bukan cafe merek global. Ini penting untuk mendukung kerja keras petani kopi Indonesia, maupun pebisnis kopi di tanah air.
Ternyata kalau kita jalan-jalan ke negara tetangga seperti Singapura, kita juga perlu ngopi di kedai kopi lokal (bukan di cafe internasional) karena banyak kedai kopi di Singapore yang menggunakan kopi asal Indonesia.
Sebelum ngopi, yuk simak tayangan berikut ini:
Comments